Selasa, 10 Januari 2023

TASBIH DALAM SHALAT HARUS BERHASIL MENDIDIK ORANG YANG SHALAT BERTAUHID YANG IKHLAS


Perlu diingat bahwa jika perintang-perintang tasbih ini berhasil disingkirkan maka seorang mushalliy akan mendapatkan dua hal: Pertama, Allah akan mempertajam bashirah (mata batin)-nya dalam mempersepsi Kemahasucian Allah. Kedua, ia akan merasakan ketenangan dan kedamaian batin saat mempersepsi dan meresapi makna tasbih.
*******

Penulis pernah menjelaskan di blog ini bahwa dalam satu putaran shalat lima waktu, seorang mushalliy (orang yang shalat) bertasbih setidaknya sebanyak 53 kali. Perhitungannya sebagai berikut: Setiap 1 rakaat, seorang mushalliy bertasbih 3 kali, yaitu masing-masing 1 kali saat rukuk, saat sujud pertama dan saat sujud kedua. Dengan demikian dalam 17 rakaat, total tasbih yang dibaca sebanyak 53 kali.

Jumlah ini akan lebih besar lagi jika seorang mushalliy membaca lafaz tasbih dimaksud masing-masing 3 kali ketika rukuk, sujud pertama dan sujud kedua. Dengan cara terakhir ini total tasbih akan mencapai 159 kali dalam satu putaran shalat lima waktu.

Di antara bacaan zikir dalam shalat yang mengandung tasbih dimaksud sebagai berikut:

سبحان ربي العظيم وبحمده

سبحان ربي الاعلى وبحمده

atau:

سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفرلي

Artinya:

Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji baginya.

Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji baginya.

Maha Suci Engka, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampuni aku.


Disyariatkannya mengulang-ulang tasbih dalam shalat tentu saja memiliki tujuan ruhaniah yang mulia, yaitu Allah hendak mendidik seorang mushalliy agar mencapai tauhid yang ikhlas. Tauhid yang ikhlas adalah pemahaman dan keyakinan tauhid bahwa hanya Allah yang disembah, hanya Allah Maha Pencipta dan Maha Pengatur, hanya kepada Allah meminta pertolongan, dan hanya kepada Allah menggantungkan diri. Sebaliknya, seorang mukmin menolak penuhanan apa pun selain Allah. Ia, dengan segenap jiwa dan raganya, hanya mempertuhankan Allah semata.

Untuk sampai kepada tauhid yang ikhlas (murni), maka seorang mushalliy harus membersihkan jalan ruhaniahnya dari perintang-perintang tasbih. Perlu diingat bahwa jika perintang-perintang tasbih ini berhasil disingkirkan maka seorang mushalliy akan mendapatkan dua hal:

Pertama, Allah akan mempertajam bashirah (mata batin)-nya dalam mempersepsi Kemahasucian Allah. Kedua, ia akan merasakan ketenangan dan kedamaian batin saat mempersepsi dan meresapi makna tasbih.


Perintang Tasbih

Perintang tasbih itu antara lain:

  1. Perilaku syirik (angkuh dan sombong, meyakini kekuatan ghaib yang memberi perlindungan dan keselamatan selain Allah, menuhankan selain Allah, dsb.)
  2. Perilaku tercela (akhlak madzmumah), seperti kizb (dusta), ghibah (gunjing), namimah (fitnah, adu domba), curang, culas, mengambil bukan hak (mencuri, korupsi, mark up anggaran, dll.)
  3. Lalai dalam shalat (lebih banyak mengingat selain Allah)

Jika perintang tasbih ini berhasil disingkirkan, maka Allah akan semakin dekat kepada hamba-Nya. Kedekatan ini akan dapat terjadi sampai seorang hamba dekat kepada Allah sedekat-dekatnya. Ketika Allah mendekat dan semakin dekat kepada seorang hamba yang dicintai-Nya, maka Allah pun membuka pintu kasyf (penyingkapan spiritual) sehingga hamba ini pun memperoleh ilmu 'irfani dan kelezatan kontak ruhaniah dengan Allah Swt. 


Jalan ruhaniah Tasbih

Jalan ruhaniah tasbih itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Melafazkan tasbih---> memahami maknanya---> memperoleh persepsi ruhaniah    ---> merasakan ketenangan hati---> berlabuhnya pengetahuan 'irfani

Syarat yang harus dipelihara dalam pencapaian makna tasbih yaitu:

  1. Mushalliy bertobat kepada Allah.
  2. Mushalliy mengondisikan hatinya agar bersih dari syirik dan perilaku tercela. 
  3. Mushalliy tunduk merendah dan berserah diri kepada Allah saat shalat.
  4. Mushalliy melafazkan tasbih saat rukuk, sujud pertama, dan sujud kedua dengan tadharru' (rendah hati), khufyah (lemah lembut), khauf (rasa takut), thama' (penuh harap), dan dunal jahri minal qaul (lirih).
Wallahu a'lam bi al-shawwab.

Gambar:
Kualanamu International Air Port, 29 Desember 2023.

2 komentar: