Sabtu, 12 November 2022

MA'RIFAT TAHMID: SUATU PENCARIAN TENTANG MAKNA LAFAZ TAHMID DALAM SHALAT



"Saat seorang mushalliy mengucapkan lafaz-lafaz tahmid dengan khusyuk dalam shalat (misalnya ketika ia mengucapkan wabihamdihi/wabihamdika), maka ucapan lisannya seketika menghunjam ke lubuk qalbunya sehingga makna tahmid tersimpul secara induktif-'irfani dalam kesadaran qalbiyah yang suci dan hening."
*******


Tahmid

Tahmid
(Pujian). Ath-Thabari memaknai الحمد (al-hamdu) pada frase الحمد لله pada surat Al-Fatihah sebagai الشكر خالصا لله جل ثناءه (syukur penuh puji yang tulus ikhlas kepada Allah). Pengertian ini menyamakan tahmid dengan asy-syukr (syukur). Di sisi lain, ada yang memahami tahmid dengan syukur sebagai dua istilah yang berbeda makna. Tahmid disebut sebagai amal lisan, sementara syukur adalah amal hati. Satu hal yang ingin ditegaskan di sini bahwa tahmid yang sungguh ---dengan rendah hati dan lemah lembut--- akan mengantarkan kepada syukur.  


Tahmid dalam Shalat
Pengucapan tahmid dalam shalat dijumpai tidak kurang dari 85 kali pada satu putaran shalat lima waktu. Perhitungan ini diperoleh sebagai berikut:
Dalam satu rakaat, seorang Muslim bertahmid 5 kali. Dengan demikian, dalam 17 rakaat, seorang mushalliy (orang yang shalat) bertahmid 85 kali. Jumlah bertahmid dalam shalat ini sama dengan jumlah bertakbir, yakni sama-sama 85 kali.

Kapan saja kita mengucapkan tahmid?
1. Saat membaca Al-Fatihah.
2. Saat Rukuk
3. Saat I'tidal
4. Saat Sujud Pertama
5. Saat Sujud Kedua
 
Tahmid saat I'tidal ---kecuali pada shalat Shubuh yang dapat ditambah dengan do'a--- murni berisi tahmid yang mengandung pujian sepenuh-penuhnya kepada Allah SWT.

Berikut lafaz tahmid dalam Shalat:
  1. Tahmid saat membaca Al-Fatihah yaitu: الحمد لله رب العالمين  (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).
  2. Tahmid saat Rukuk, di antara bacaannya: سبحان ربي العظيم وبحمده  (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung, dan segala puji bagi-Nya); سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفرلي (Maha Suci Engkau wahai Allah Tuhan kami, dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampuni aku)
  3. Tahmid saat I'tidal: ربنا ولك الحمد  (Tuhan kami, segala puji bagi-Mu), atau  ربنا لك الحمد ملء السماوات وملء الارض وملء ماشءت من شيء بعد (Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesuatu setelah itu).
  4. Tahmid saat sujud pertama dan kedua di antaranya: سبحان ربي الاعلى وبحمده (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan segala puji bagi-Nya); سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفرلي (Maha Suci Engkau wahai Allah Tuhan kami, dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampuni aku).


Bagaimana Bimbingan Al-Qur'an dan Hadits tentang Ma'rifat Tahmid?

Dalam Al-Qur'an dijumpai tidak kurang dari 26 ayat yang membimbing nalar 'irfani kita untuk memahami makna tahmid. Ayat-ayat tersebut tersebar dalam beberapa Surat. Di antara ayat dimaksud yaitu:*

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ 
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَهَبَ لِيْ عَلَى الْـكِبَرِ اِسْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ ۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَآءِ
"Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 39)

وَهُوَ اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ لَـهُ الْحَمْدُ فِى الْاُ وْلٰى وَا لْاٰ خِرَةِ ۖ وَلَـهُ الْحُكْمُ وَاِ لَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
"Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan dan kepada-Nya kamu dikembalikan."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 70)

فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَرَبِّ الْاَ رْضِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
"Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan (pemilik) langit dan bumi, Tuhan seluruh alam."

وَلَهُ الْكِبْرِيَآءُ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
"Dan hanya bagi-Nya segala keagungan di langit dan di bumi, dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 36-37)

يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۚ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah; milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya (pula) segala puji; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 1)

Rasulullah Saw., bersabda:
الحمد لله على كل حال
"Segala puji bagi Allah atas segala keadaan".
الحمد لله الذى بنعمته تتم الصالحات
"Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurna kebaikan".


Berpijak kepada ayat dan hadits di atas, maka ---secara induktif-'irfani--- makna ruhaniah (ma'rifat) tahmid dapat diabstraksikan sebagai berikut:
Abstraksi Ma'rifat Tahmid

Tahmid yang dimaknai sebagai pujian yang tulus ikhlas adalah mutiara ruhaniah yang amat berharga, milik Allah dan hanya ditujukan kepada-Nya. Seorang Muslim bertahmid  kepada Allah Jalla Jalaluh didasarkan atas kesadaran bahwa hanya Allah yang pantas dipuji, tidak ada yang lain, atas segala rahmat, nikmat dan kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk, terutama manusia. Tahmid yang sungguh-sungguh akan menyampaikan seorang hamba kepada asy-syukr (syukur). Esensi syukur adalah perasaan terima kasih yang tulus, hening dan amat dalam setiap hamba atas curahan rahmat, nikmat dan kasih sayang Allah bagi dirinya yang tidak terhingga, yang selanjutnya perasaan ini dapat membawa hamba kepada puncak kesadaran ---dalam tingkat tertentu seorang hamba yang sangat dekat kepada Allah dapat mengalami fana'--- bahwa segala tahiyyat (kehormatan), mubarakat [lafaz lain: thayyibat] (keberkahan; kebaikan), dan shalawat (shalawat) hanya milik dan untuk Allah Jalla Jalaluh (ingat bacaan Tahiyat)

Dalam lubuk syukur ini, ia menyadari dirinya sangat amat tergantung dalam segala hal kepada Allah ash-Shamad. Ia juga menyadari bahwa seluruh daya yang ada pada dirinya dan segala upaya yang dapat dilakukannya bergantung secara sempurna kepada Allah SWT. La haula wala quwwata illa billah, tiada daya dan upaya kecuali dengan pemberian dan pertolongan Allah. 

Implementasi Sufistik
Perhatikan gambar "Abstraksi Ma'rifat Tasbih". Saat seorang mushalliy mengucapkan lafaz-lafaz tahmid dengan khusyuk dalam shalat (misalnya ketika ia mengucapkan wabihamdihi/wabihamdika),  maka ucapan lisannya seketika menghunjam ke lubuk qalbunya sehingga makna tahmid tersimpul secara induktif-'irfani dalam kesadaran qalbiyah yang suci dan hening. Dalam kondisi demikian hatinya semakin hadir dengan suatu kesadaran bahwa "dirinya memuji Allah sepenuh puji atas segala keadaan yang ia terima dan alami", atau "dirinya memuji Allah sepenuh puji, bahwa dengan nikmat Allah sempurnalah segala kebaikan dalam hidup diri, keluarga dan saudaranya kaum Muslimin". Semakin dalam pemaknaan ruhaniah seorang mushalliy  terhadap tahmid, maka semakin nyata pula syukurnya kepada Allah. Wallahu a'lam.


Catatan:
* Ayat-ayat Al-Qur'an diambil dari Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Gambar:
Gambar di ambil saat pesawat Citilink QG 1922 berada di atas awan di tengah perjalanan dari Kualanamu-Medan menuju Pinangsori-Sibolga, 11 November 2022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar