Latar Belakang
Pembentukan karakter mahasiswa/mahasantri yang islami salah satu pekerjaan menantang bagi pengelola Ma'had Al-Jami'ah. Di antara nilai karakter yang menantang untuk diinternalisasikan pada diri mahasantri adalah religius, jujur, toleran, disiplin, damai, dan tanggung jawab.
Nilai-nilai karakter ini merupakan nilai-nilai keadaban yang dituntut dimiliki setiap Muslim. Namun, realitasnya nilai-nilai dimaksud sering alpa dalam kehidupan praktis seorang Muslim, tak terkecuali dalam kehidupan keseharian mahasantri. Nilai yang sering alpa dimaksud misalnya nilai jujur. Nilai ini belum benar-benar termanifestasi sebagai nilai keadaban ma'had dan kampus meskipun mahasiswa telah melewati proses "nyantri/mondok" pada Ma'had Al-Jami'ah.
Oleh karena itu, di samping proses "mondok" yang berjalan selama ini, maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis pengadaban lain dalam bentuk pendidikan dan pembelajaran yang lebih intensif berupa training pendidikan karakter.
Kriteria pokok peserta adalah mahasiswa/ mahasantri Ma'had yang diidentifikasi masih memiliki karakter religius (religiusitas) yang masih rendah (bermasalah) sehingga memerlukan penanganan khusus. Jumlah peserta per kegiatan sebanyak 35 s.d. 40 orang yang terdiri dari 35% laki-laki dan 65% perempuan, atau sesuai kebutuhan.
Cara Mengidentifikasi Calon Peserta
Mahasiswa yang dapat dikategorikan memiliki karakter religus yang rendah (bermasalah) adalah:
1. Mahasiswa yang paling sering melalaikan shalat.
2. Mahasiswa yang paling rendah adab/akhlaknya.
Untuk yang pertama dapat diidentifikasi dari rekapitulasi laporan shalat berjama'ah. Sementara yang kedua dengan cara surve akhlak harian menggunakan instrumen form surve selama dua minggu atau lebih.
Bentuk dan Kegiatan Training
Mahasiswa dikondisikan secara total mengikuti forum pelatihan selama 3 x 24 jam, yang dimulai ba'da Zuhur hari pertama dan berakhir pada Zuhur hari ketiga (Zuhur hari Senin s.d. Zuhur hari Kamis).
Kegiatan utama forum adalah Shalat Fardhu Berjamaah Lima Waktu, Shalat Tahajjud Berjamaah, Shalat Dhuha, Puasa Sunnah Senin atau Kamis, Tilawah dan Tadabbur Al-Quran, Kegiatan Pembelajaran, Kultum, Muhasabah, dan Pengukuhan Agen Pembinaan Karakter.
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk andragogi (pembelajaran orang dewasa). Dalam pembelajaran seperti ini, peserta menjadi pembelajar aktif, sementara pengelola (instruktur) lebih berperan sebagai fasilitator jalannya forum.
Materi Pembelajaran
a. Ma'rifatullah
b. Ma'rifatur Rasul
c. Ma'rifatunnafsi
d. Tazkiyatunnafsi: Taubat, Tawakkal dan Ridha
e. Alam Barzakh dan Yaumul Mahsyar
f. Shalat Khusyuk
g. Birrul Walidain
h. Kisah-kisah Akhlak Salafus Shalih
i. Islam dan Ilmu Pengetahuan: Paradigma
Teoantropoekosentris
j. Islam dan Moderasi Beragama
Catatan:
Elaborasi materi mengutamakan pendekatan 'irfani (sufistik).
Evaluasi
Di akhir sesi penyampaian seluruh materi dilakukan evaluasi pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran, sekaligus untuk menentukan hasil belajar masing-masing peserta.
Suplemen
Kegiatan dalam forum diiringi nyanyian zikir sufi, misalnya "Astaghfirullah rabbal baraya...", "Ya Rasulullah salamun 'alaik...", "Ilahi lastu lil firdausi (iftirasy)", dll.
_________________
Gambar: Mewakili Rektor pada Safari KKL di Sorkam, Tapanuli Tengah 21 Agustus 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar