Sabtu, 14 Mei 2022

MODERASI BERAGAMA: KUNCI TOLERANSI DAN KERUKUNAN



Istilah moderasi (yang bermakna sikap sedang, tengahan, tidak berlebih-lebihan) dari kata moderate (Inggris) artinya 1) layak, sekedarnya, 2) cukupan, 3) sedang, 4) moderat, lunak. Padanan Arab yang disepakati untuk istilah moderasi ini adalah وسطية (wasathiyyah). Wasathiyyah al-Islam artinya Islam tengahan (Islam moderat). Dalam hadits disebutkan:خير الامور اوسطها (Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan).

Tengahan (moderat) ini sesungguhnya watak sejati ajaran din al-Islam. Hal ini tercermin dalam ajaran aqidah, akhlak, ibadah dan mu'amalah. Ajaran aqidah dalam Islam, misalnya Ketuhanan, benar-benar ajaran yang berada pada posisi tengah antara politeisme dan ateisme. Implikasi ajaran akidah yang tengahan ini mengharuskan setiap Muslim untuk menyeimbangkan aspek duniawi dan ukhrawi, hablun minallah dan hablun minannas. Dengan demikian tidak boleh berada pada satu titik ekstrim tertentu. Misalnya ibadah saja atau urusan duniawi saja. Tapi harus menyeimbangkan ibadah dan urusan duniawi. Dalam akhlak, ajaran Islam juga menunjukkan ajaran tengahan (wasathiyyah). Ibnu Miskawaih menunjukkan bahwa konsep-konsep kunci akhlak dalam Islam merupakan konsep-konsep kunci jalan tengah (nadzar al-ausath). Ia menjelaskan bahwa keutamaan akhlak secara umum adalah posisi tengah antara ekstrim kekurangan dan kelebihan masing-masing jiwa manusia. Ia mencontohkan, posisi tengah daya bernafsu (quwwat al-syahwaniyyah) adalah adalah 'iffah (menjaga kesucian diri) yang terletak antara mengumbar nafsu (al-syarah) dan mengabaikan nafsu (khumud as-syahwah). Posisi tengah daya berani adalah asy-syaja'ah yang terletak antara pengecut (al-jubn) dan nekat (at-tahawwur). Posisi tengah daya berpikir adalah hikmah, yang terletak antara kebodohan (as-safih) dan kedunguan (al-balah). Kombinasi dari tiga keutamaan ini membuahkan keutamaan lain yaitu al-'adalah (keadilan). Keadilan ini merupakan posisi tengah antara berbuata aniaya (zhalim) dan teraniaya (mazhlum). (Syarifuddin Elhayat, 2019: 55). Demikian pula ajaran ibadah dan mu'amalah yang juga merepresentasikan sebagai ajaran tengahan yang tidak lagi dijelaskan di sini.

Setali dengan sikap tengah adalah as-samhah (kelapangan), tasamuh (toleran), atau tawazun (seimbang). Nabi Saw mensabdakan bahwa Islam ini adalah agama hanafiyatus samhah (agama yang secara natural mengajak kepada kebenaran yang lapang), bukan kebenaran yang sempit, ekstrim, membelenggu jiwa, apa lagi fanatik buta. Dalam khittah (Arab: khiththah) kelapangan dan kebebasan jiwa inilah Allah menegaskan firman-Nya: La ikraha fiddin, qad tabayyanar rusydu minal ghay... (Tidak ada paksaan dalam (menganut) Din al-Islam, sesungguhnya telah jelas (mana) jalan yang benar dan jalan yang sesat..-QS Al-Baqarah/2: 256). Wa qulil haqqu min rabbikum faman sya'a falyu'min waman sya'a falyakfur inna a'tadna lizhzhalimina nara ahatha bihim suradiquha... (Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya telah kami sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. ...- QS Al-Kahfi/18: 29).

Atas penjelasan seperi di atas itulah dengan baik dapat kita pahami firman Allah yang berbunyi:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّا سِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

Umat Islam, dengan demikian adalah umat moderat (ummatan wasathan), karena watak ajaran agamanya memang moderat, tengahan. Oleh karena itu, jika pemahaman keislaman kita benar-benar genuin, maka kita akan menjadi muslim yang moderat.

Saya kira ini sebagai curahan hati saja, mudah-mudahan dapat menambah wawasan seminar kita hari ini. Selamat mengikuti seminar yang diprakarsai oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan ini. Semoga wawasan dan pemikiran kita semakin berkembang, dan sikap moderasi kita semakin nyata di tengah kehidupan warga masyarakat dan bangsa. Wallahu a'lam.
Wassalam...

Gambar: Kampungku, Sungai Aur I, Kec. Gunung Tuleh, Pasaman Barat, 04 Mei 2022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar