Rabu, 15 Maret 2023

YAKINLAH, PERBEDAAN PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN KAUM MUSLIMIN ITU RAHMAT ALLAH



"Bayangkan, bagaimana kalau perbedaan pemahaman dan pengamalan tidak ada? Jika perbedaan tidak ada, maka yang akan berlaku adalah supremasi orang pintar kepada orang awam. Dalam bahasa yang agak kasar, yaitu penindasan intelektual orang pintar kepada orang awam."

*******

Bayangkan, bagaimana kalau perbedaan pemahaman dan pengamalan tidak ada? Jika perbedaan tidak ada, maka yang akan berlaku adalah supremasi orang pintar kepada orang awam. Dalam bahasa yang agak kasar, yaitu penindasan intelektual orang pintar kepada orang awam. Bahkan bisa lebih parah, yaitu pengkultusan dan pengagungan ---yang bahkan dapat melampaui batas--- dari orang-orang awam kepada orang pintar. 

Jika perbedaan tidak ada, maka setiap orang tidak lagi mempunyai pilihan atau alternatif. Dalam kondisi ketiadaan pilihan inilah orang-orang yang menganggap dirinya lebih pintar akan "menindas" pemikiran orang-orang awam.

Dengan adanya perbedaan, maka akan terjadi fastabiqul khairat (perlombaan melakukan kebaikan). Dengan demikian, perbedaan akan melahirkan dinamika berpikir yang produktif. Di sini terdapat ruang kebebasan bagi akal manusia dalam mencari dan menentukan kebenaran. Akal-pikiran setiap orang akan tertantang untuk terjun dalam pusaran dinamika intelektual dalam pencarian kebenaran dimaksud.


Dalam Perbedaan akan Terbukti Seberapa Tinggi Adab Orang Pintar

Perbedaan akan menjadi tantangan adab bagi orang pintar. Akan tampak apakah ia memandang pemahaman atau pengamalannya paling benar. Akan tampak pula bagaimana sikap yang ditunjukkan dalam merespon perbedaan. Apakah ia akan mencela, atau lebih jauh, apakah ia akan jatuh kepada orang yang suka menyebut orang lain sesat. 

Ketahuilah, jika ada orang pintar memandang bahwa dirinya paling benar dan paling baik, lalu orang lain pasti salah dan tidak menyimpan kebaikan, maka sesungguhnya orang pintar seperti ini telah jatuh kepada "penyembahan terhadap pengamalan atau pemikirannya sendiri". Ia telah terjerembab kepada pemutlakan dirinya. Dampak pemutlakan diri sendiri ini sudah pasti berupa sikap angkuh, congkak dan sombong. Sikap-sikap buruk demikian ini akan menutup dirinya dari pintu-pintu kebanaran yang lebih tinggi.


Penutup Kata

Oleh karena itu, mari kita didik jiwa masing-masing agar semakin berlapang dada dalam menerima perbedaan. Penerimaan perbedaan, bukan berarti bahwa kita mesti pula berbuat dan berperilaku seperti orang yang berbeda dengan kita. Penerimaan perbedaan dimaksud yaitu berupa kesadaran kita bahwa  pemahaman dan pengamalan kita juga relatif, dan bukan satu-satunya kebenaran. Yakinlah, penerimaan yang tulus kepada perbedaan adalah bukti ketinggian adab kita di sisi Allah SWT.


Gambar:
Cuplikan gambar perjalanan dengan latar belakang Masjid Raya Patani, Thailand, 26 Februari 2023.

2 komentar:

  1. Berbeda itu adalah ke indahan yang justru baik bagi pencerdasan ummat

    BalasHapus
  2. Ya, perbedaan membuat kita sadar bahwa ada relativitas dalam pemahaman dan pemikiran.

    BalasHapus